Tuesday, April 14, 2009

GOLPUT...kah

Setelah nyoblos...eh nyontreng selanjutnya apa ?
Sampai artikel ini saya tulis (14 april 2009 ),proses penghitungan suara belum selesai semuannya.Apalagi ada daerah2 yg hari pencontrengannya diundur.
Tapi dari hasil penghitungan sementara baik oleh KPU maupun lembaga2 lainnya kita sudah bisa melihat hasil perolehannya...baik itu siapa yg tersenyum senang maupun mereka yg tersenyum kecut.

Disini saya hanya ingin mengulas berita2 di media elektronik khususnya ditelevisi, yang memberitakan bahwa angka dari pemilih yang golput menunjukkan kenaikan angka yg katanya signifikan.

Hal ini bisa saja benar tapi bisa saja salah, kenapa demikian ?...

Rusaknya surat suara atau tidak sahnya surat suara tidak bisa di indentikkan dengan golput.
Hal ini dapat disebabkan karena faktor :

Masih tidak pahamnya para pemilih dg sistem pemilu dan pemberian suara yg sekarang.Bisa karena bingung karena banyaknya partai,caleg yg tidak dia kenal,sampai dg cara pencontrengan
yang belum familiar ( karena kita terbiasa nyoblos sejak pemilu th 1955 dan merubah kebiasaan lama dan pemahaman diperlukan ekstra kerja keras )
Sehingga hasil dari pencontrengan, berdasar peraturan yg ada di anggap tidak sah.
Hal yg disebabkan karena faktor di atas tidak bisa dikatakan golput menurut saya.

Kemudian yang golput itu yang bagaimana ?
Sekali lagi ini menurut saya lho...

Pemilih yg dikatakan golput adalah :
- pemilih yg punya hak pilih tetapi tidak menggunakan hak pilihnya secara sadar ( tidak ikut nyontreng )
-pemilih yg punya hak pilih dan menggunakan hak pilihnya secara sadar tetapi dengan sengaja dia merusak suaranya dengan cara yg tidak di benarkan oleh peraturan.Misalnya mencontreng lebih dari 1 partai atau 1 caleg,atau merusak dg cara apapun sehingga berakibat surat suaranya menjadi tidak sah.

Kedua hal di atas dilakukan secara sadar.

Jadi tidak bisa dikatakan rusaknya surat suara indentik dengan golput.
Karena orang yg sengaja secara sadar untuk bersikap golput adalah orang yg punya dasar untuk melakukan tindakan tersebut.

Nah..sekarang apapun hasil dari pemilu tahun ini saya hanya berharap,Indonesia rakyatnya tetap rukun tidak gegeran (bertengkar) terus... hanya karena kepentingan sesaat.

"SIAPAPUN ANDA,APAPUN PILIHAN ANDA,SEMUA ADALAH SESAMA MAHLUQ ALLAH DI BUMI NUSANTARA DAN BERSAUDARA"



No comments: