Monday, April 21, 2008

Golput juga sebuah pilihan ...

Menjelang hajatan bangsa ini tahun depan dengan pemilu-nya yg hiruk pikuk dan penuh euphoria demokrasi "kebablasen" / kata orang jogja, saya hanya mau menyoroti
komponen bangsa kita yang kemungkinan memilih untuk masuk kategori golput.
Sebenarnya kategori golput dalam konteks pemilu adalah orang yg tidak menggunakan hak pilihnya dalam prosedural pemilu,atau orang yg dengan sengaja merusak hak pilihnya dengan mencoblos surat suara dengan banyak pilihan,sehingga surat suara tsb menjadi tidak sah.




Persoalannya adalah dalam negara kita yang baru merangkak menuju yg katanya "demokratis",
persentase golput menunjukkan angka yang semakin meningkat,penulis tidak bisa menyajikan angkanya.Tetapi pembaca bisa melihat ke media yang pernah melakukan pooling atau hasil penelitian dari beberapa perguruan tinggi di negeri kita.

Sebetulnya ada apa dengan golput ?

Dalam kehidupan bangsa kita yang berharap melihat perubahan ke arah yg lebih baik sejak tahun 1998 (awal mula reformasi }, ternyata hingga kini harapan tersebut belum begitu terealisasi secara signifikan.
Pemerintahan dan kepala negara silih berganti, tetapi secara umum buat bangsa ini apa yg menjadi harapan rakyat yaitu keadaan ekonomi yang membaik,keadilan dalam hukum,pelayanan kepada masyarakat ternyata masih "jauh panggang dari api".

Belum lagi sekelompok intelektual,politisi dan kelompok partai yang masih mementingkan dirinya/golonganya dengan mengatas namakan rakyat.Lha kalo dipikir rakyat yang mana...?

Toh nyatanya kata sebagian bangsa ini yg "..mengeluh..", kehidupan dirasakan semakin sulit dalam perekonomian, dan mereka sudah capek dengan janji-janji para politisi yg mereka pilih dengan harapan kepentingan rakyat terwakili.

Rakyat pinggiran, petani,mahasiswa,intelektual terpinggirkan,dan..siapapun sudah capek dengan janji janji manis.

Jangan salahkan kalo mereka memilih untuk tidak berpartisipasi dalam dalam pemilu.
Sebab apa ?...

Jaman dulu ada jargon ndak enak tertuju pada PNS "..PNS pinter apa goblok sama saja..
rajin apa malas sama saja....dibayar "

Lha kalo sekarang..? "..presiden ato pemerintahan boleh berganti..nyatanya podo wae (sama saja)..keadaanya.."

Penulis menyadari merubah dan menata keadaan di negara ini menuju lebih baik bukan pekerjaan mudah tetapi bukan berarti tidak bisa.
Dan menjadi kepala negara di negeri ini adalah betul2 orang yang "pilih tanding" dalam memperbaiki keadaan negeri ini.

Memang golput dalam pemilu tidak kita harapkan,tapi itu ndak bisa terhindari karena adanya golput merupakan salah satu parameter berhasil tidaknya suatu pemerintahan dalam memenuhi hajat rakyatnya yang pokok.

Orang lapar..,orang ndak punya rumah..,orang ndak punya pekerjaan berpenghasilan cukup..,orang putus sekolah..,orang yg lemah dimata hukum ...jangan diajak bicara demokrasi. Tapi cukupilah kebutuhannya dahulu.

Dan golput juga merupakan suatu "pilihan" ..meskipun patut disayangkan.

Artikel ini saya tulis bukan bertujuan mengkampanyekan menjadi golput.Harap diperhatiken...

2 comments:

Unknown said...

Kalo boleh punya usul, sebenarnya masyarakat yang tergabung dalam golput bisa diwadahi dalam satu wadah yang disebut dengan PPI (Partai Putih Indonesia) ya siapa tau dalam kondisi yang semakin mengenaskan ini disitulah terdapat satrio piningit yang selama ini disebut-sebut akan membawa bangsa ini menuju kemakmuran..good luck

Romi's Blog said...

boleh juga diusulkan pada KPU nih